IMG-LOGO
Berita Lokal

Memberikan Insight pada Petani di Desa Pakis, TIM II KKN Undip Melakukan Pemberdayaan Terkait Pemberian Nilai Tambah pada Cabai

Create By Trimanto 19 August 2024 126 Views
IMG

Magelang, 28 Juli 2024- Dalam upaya mengatasi penurunan harga cabai yang mengancam kesejahteraan petani, TIM II KKN Undip meluncurkan program inovatif untuk memberikan nilai tambah pada cabai dengan mengolahnya menjadi chilli oil (minyak cabai). Program ini diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam meningkatkan pendapatan petani ketika harga cabai turun secara drastis.

Harga cabai yang fluktuatif sering kali menjadi hal yang meresahkan bagi petani cabai di Desa Pakis. Hal tersebut dikarenakan penghasilan utama petani bergantung pada komoditas cabai. Ketika harga cabai mengalami penurunan maka petani akan mengalami kerugian. Terkait dengan permasalahan dan potensi yang ada, TIM II KKN Undip melaksanakan program kerja mengenai Pemberdayaan KWT dengan Pemberian Nilai Tambah pada Hasil Pertanian Cabai dan penentuan HPP Produk Cabai. Program ini dilaksanakan di KWT "Dewi Tani" Dusun Bojong. Program tersebut dilakukan untuk mengatasi masalah ketika harga cabai mengalami penurunan.

Mengapa produk cabai harus diberikan nilai tambah?

Berdasarkan penjelasan dari Ibu Dalmi, salah petani cabai di Desa Pakis mengatakan bahwa harga cabai tidak selalu memiliki harga yang tinggi, ada kalanya harga cabai turun secara drastis.

"Harga cabai hari ini sekitar tiga puluh ribu padahal satu minggu yang lalu masih lima puluh ribu, jangankan harga cabai hari ini dan kemarin, beda jam saja harga cabai sudah berubah," ujarnya.

Selama beberapa tahun terakhir, harga cabai di pasar sering mengalami fluktuasi yang tajam serta mempengaruhi pendapatan petani secara signifikan. Untuk mengatasi tantangan ini, TIM II KKN Undip menggagas sebuah program yang mengubah cabai segar menjadi chilli oil produk bernilai tinggi yang dapat meningkatkan harga jual cabai dan membuka peluang pasar baru.

Program ini dirancang untuk memberikan manfaat yang berkelanjutan, sehingga hasilnya tidak hanya dirasakan sesaat, tetapi juga memberikan dampak positif pada waktu mendatang. Melalui pendekatan kelompok, pemberdayaam ini melibatkan kelompok wanita tani “Dewi Tani” untuk turut serta dan berkontribusi aktif pada pemberdayaaan. Dengan demikian, kelompok KWT tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga menjadi aktor penting yang mampu berperan signifikan dalam suatu program pemberdayaan. Diharapkan, dengan adanya program ini, KWT dapat meningkatkan keterampilan mereka dan mampu bertahan ketika harga cabai mengalami penurunan. Program ini juga diharapkan dapat menginspirasi petani lain untuk terus berinovasi guna meningkatkan pendapatan dan menciptakan kesejahteraan.